Senin, 13 April 2015

Happy Anniversary BBI yang Ke – 4


Ikut BBI sebenernya udah dari tahun lalu, tetapi baru lumayan eksis tahun ini. Dulu ikut BBI juga karena tersihir oleh beberapa member BBI yang keren banget review tentang buku. Banyak hal yang positif setelah ikut komunitas ini, antara lain :
  1. Biasa beli buku bekas yang dijual oleh member BBI pada saat clearance books
  2. Banyak wawasan tentang bagaimana cara mengulas buku yang bagus
  3. Banyak teman meskipun belum pernah kopdar
  4. Referensi buku yang dibaca bertambah
Ada banyak banget pokoknya :D

Semoga BBI semakin jaya. Menjadi wadah bagi para reviewer buku, sehingga dapat membantu yang lain mendapat informasi tentang isi buku tersebut. Meskipun belum bisa konsisten, hanya menjadi pembaca sesekali mereview, saya bangga menjadi bagian darinya. Amin

Cheers!

Minggu, 12 April 2015

Review 13 : DIVORTIARE

Author          : Ika Natassa
Cetakan        : 2008
Penerbit        : Gramedia
Halaman       : 288 hlm
Bintang         : 4 of 5

Alexandra, seorang banker cantik, smart dan memiliki karier yang cemerlang di Border Bank. Sayangnya, karirnya tidak semulus dengan kisah cintanya. Rumah tangganya bersama Beno Wicaksono harus berakhir dengan perceraian di tahun perkawinan mereka yang ke-2.

Beno, Dokter bedah yang tampan dan bisa membuat Alexandra uring-uringan. Meskipun sudah bercerai, keduanya sering bertemu dalam beberapa kesempatan dan hampir selalu bertengkar. Alexandra menyimpan rasa benci yang mendalam kepada Beno karena ia beranggapan bahwa Beno yang selalu memprioritaskan profesinya dibanding dengan rumah tangganya.

Dalam kisah mereka berdua, ada Wina dan Riza. Wina adalah sahabta Alexandra yang merupakan pacar dari Riza—seorang dokter bedah dan berteman dengan Beno. Jadi ceritanya hanya berputar pada satu sumbu dengan cabang-cabang cerita lain yang hidup.

Kebencian Alexandra adalah akibat dari perasaan cintanya terhadap Beno. Sehingga Alex seringkali kecewa, menangis dan senewen jika berhadapan dengan Beno. Di pertengahan cerita, ada sosok Deni yang menjadi teman dekat Alexandra. Lelaki itu juga seorang banker.

Kedekatan Deni dan Alex, selain karena profesi mereka yang sama, tetapi mereka berdua saling membutuhkan. Deni merasa nyaman dengan Alex, dan sebaliknya. Namun, pada akhirnya, Alexandra tidak jadi dengan Deni meskipun keduanya sempat bertunangan.

Honestly, bahasa Ika Natassa mengalir. Konflik yang diciptakannya begitu hidup dan saya dibuat greget dalam alur cerita tersebut. Alexandra dan Beno mampu menjadi magnet untuk tetap membaca novel ini sampai habis.

Ada beberapa informasi tentang fashion yang dimasukkan dalam cerita ini yang dapat menjadi wawasan tambahan pembacanya. Meskipun ada bahasa-bahasa yang sedikit nakal, saya merasa nyaman, padahal sebelumnya saya tidak menyukai gaya bahasa yang “nakal” tersebut :p

Dan kisah Alex dan Beno masih berlanjut di buku selanjutnya. Can’t wait to read the next chapter about their intrict love.


Review 12 : BULAN

Author                 : Tere Liye
Cetakan               : KETIGA, Maret 2015
Penerbit               : Gramedia
Halaman              : 396 hlm
Bintang                : 3 of 5

Dududu, buku ini di Bulan Maret udah di cetakan ketiga aja. Ini buku serial kedua dari Tere Liye—sekuel pertamanya berjudul Bumi. Mau review ini karena masih fresh selesai bacanya.

Peran sentralnya masih Raib, Seli dan Ali. Tidak jauh dari cerita sebelumnya yang menghadirkan setting perang antara Raib, Seli dan Ali melawan musuhnya yang bernama Tamus. Di novel Bulan juga mengisahkan perang yang lebih seru. Ketiga sahabat itu ditambah Ily harus mengikuti event mencari lomba matahari yang mekar pertama kali di klan Matahari. Mereka bersaing dengan 9 kelompok lainnya yang terlatih dalam peperangan.

Miss Selena kembali ke bumi untuk menjemput ketiga anak itu pergi ke klan Matahari. Dalam proses penjemputan itu, terkuak pula cerita bahwa ibu Seli juga berasal dari Klan Matahari yang memiliki kekuatan petir dan sesekali digunakan dalam proses bedah, mama Seli adalah Dokter Spesialis bedah.

Av dan Miss Selena akhirnya membawa Raib, Seli dan Ali untuk berdiplomasi dengan tetua Klan Matahari untuk melawan Pangeran tanpa mahkota yang masih terpenjara di penjara bawah bayangan. Untuk membuka klan pararel itu, Raib membuka buku matematika lusuhnya. Ternyata sesampai di klan matahari, ada festival yang terdiri dari 9 kelompok yang masing-masing ada 4 orang terlatih untuk menemukan bunga matahari yang mekar pertama kali.

Tanpa diberitahu sebelumnya, Raib, Seli dan Ali ditambah Ily menjadi kelompok ke 10. Awalnya Raib ragu untuk ikut, karena festival tersebut sangat berbahaya. Namun, ia tidak memiliki pilihan lain. Karena apabila ia menolak, maka diplomasi Av dan Miss Selena dengan Fala (namanya ada 3 sukukata yang aneh, cuma aku lupa :p) akan gagal.

Ada beberapa clue yang harus dipecahkan. Untuk menemukan matahari yang mekar pertama kali. Ada ladang perdu yang gersang dengan banyak lebah. Disitu, mereka berempat bertemu dengan Hana yang memiliki ternak lebah. Wanita itu memberikan penginapan dan perbekalan. Ada cerita menarik yang nantinya akan menjadi kunci keseluruhan cerita di novel ini.

Mereka juga harus menyeberangi danau luas. Ada seorang kakek tua bernama Nena. Untuk menyeberang danau tersebut, Nena memberikan tiga teka-teki yang harus dijawab. Di titik ini, Tere Liye jagonya menyelipkan quote-quote nya. Iya, mereka berempat dapat menyeberang tanpa membayar sepeser pun, lagian mereka juga gak punya uang :D.

Sesampainya di ujung danau, mereka dikenalkan dengan Mena, anak dari Nena. Lagi-lagi, sebenarnya namanya ada 3 suku kata, tetapi aku susyaaah sekali mengejanya. Nena yang nantinya membantu membawa merek ke danau teluk jauh, tempat dimana clue selanjutnya.
Bunga matahari akan mekar di hari ke 9. Raib mampu memecahkan clue dan menerabas rintangan dengan keberaniannya. Clue terakhir, mereka mengalami kesulitan yang tidak kalah menegangkan. Gunung yang menjulang tinggi merintangi langkah mereka.

Di akhir cerita, mereka sempat terkecoh untuk dengan clue yang dipecahkan. Semula mereka kembali ke Kota Ilios. Hampir tiba di kota Ilios, mereka sadar bahwa bunga matahari tidak akan mekar disana melainkan di tempat peternakan lebah milik Hana

Kontingen Salamander yang licik telah sampai terlebih dahulu di rumah Hana. Raib yang mengetahui itu, merasa bahwa kelompoknya telah kalah. Saat kapten dari kelompok Salamander akan memetik bunga matahari tersebut, Fala sang ketua klan matahari muncul dan mencegahnya. Ternyata Fala sangat licik. Ia telah memiliki rencana agar Raib yang memiliki hati yang tulus dan tidak berambisi kekuasaan yang memetik bunga itu. Peperangan pun pecah.

Tere Liye memberikan alur dan ilustrasi yang apik dalam cerita fantasi ini.