Salah satu faktor kepincut buku ini adalah, judul dan covernya :* |
Judul : SABTU BERSAMA BAPAK
Pengarang : Adhitya Mulya
Halaman : 277 hlm
Cetakan : pertama, 2014
Penerbit : Gagas Media
ISBN : 9789797807214
Stars : 5 of 5
SINOPSIS
“Hai, Satya! Hai Cakra!” sang Bapak melambaikan tangan.
Ini Bapak.
Iya benar kok, ini Bapak.
Bapak Cuma pindah ke tempat lain. Gak sakit. Alhamdulillah,
Berkat doa Satya dan Cakra.
...
Mungkin Bapak tidak dapat duduk dan bermain di samping
kalian.
Tapi, Bapak tetap ingin kalian tumbuh dengan Bapak di
samping kalian.
Ingin tetap dapat bercerita kepada kalian.
Ingin tetap dapat mengajarkan kaliab.
Bapak sudah siapkan.
Ketika kalian punya pertanyaan, kalian tidak pernah perlu
bingung
Kemana harus mencari jawaban.
I don’t let death take
these, away from us.
I don’t give death, a
chnace.
Bapak ada di sini, di samping kalian.
Bapak sayang kalian.
...
Ini adalah sebuah cerita. Tentang seorang pemuda yang
belajar mencari cinta. Tentang seorang pria yang belajar menjadi Bapak dan
suami yang baik. Tentang seorang ibu yang membesarkan mereka dengan penuh
kasih. Dan..., tentang seorang yang meninggalkan pesan dan berjanji selalu ada
bersama mereka.
***
Masih ingatkah
dengan film Bollywood Kuch-Kuch Hota Hai yang kadang-kadang masih diputar di
televisi dan sukses membuat kita menangis haru. Adegan Tina yang mengirimkan
surat untuk putrinya—Anjali yang diberikan setiap ulang tahunnya.
Dalam buku ini, penulis memberikan “cara baru” bagi orang tua agar selalu
diingat oleh anak-anaknya selain dengan surat ataupun foto, lebih tepatnya
untuk memberikan pesan untuk mereka.
Gunawan Garnida
yang menderita kanker dan divonis dokter
hanya memiliki waktu 1 tahun lagi untuk hidup. Dalam sisa waktunya tersebut, ia
menyiapkan bekal untuk menemani tumbuh kembang anak-anaknya—Satya dan Cakra
yang memanggilnya dengan sebutan Bapak. Akhirnya, dengan bantuan istrinya, Bu
Itje, merekam melalui handycam,
cerita-cerita tentang dirinya baik masa kecil, remaja maupun tuanya.
Mungkin Bapak tidak
dapat duduk dan bermain di samping kalian. Tapi, Bapak akan tetap ingin kalian
tumbuh dengan Bapak di samping kalian. Ingin tetap dapat bercerita kepada
kalian. Ingin tetap dapat mengajarkan kalian. Ketika kalian tidak pernah perlu
bingung kemana harus mencari jawaban (hal 5).
Entah mengapa mata
mendadak gerimis setiap membaca bagian tulisan tentang rekaman video Bapak
(panggilan Gunawan Garnida—Red). Planning is everything (hal 18), Bapak
menceritakan tentang rencana pernikahannya dulu dengan Bu Itje. “Hari ini, saya
janji sama kamu. Melindungi kmau. Sekarang dan nanti. Saat hidup dan mati (hal
37)”. Secara tersirat rekaman itu memberikan pelajaran untuk anak-anaknya untuk
mempersiapkan pernikahan mereka dengan baik.
Satya dan Cakra
banyak mengambil pelajaran dari rekaman yang dibuat oleh Bapaknya, yang mereka lihat setiap Sabtu. Satya berubah menjadi lebih care kepada
istri dan anaknya, ia yang sebelumnya lebih suka membelikan mainan untuk
anaknya setelah melihat rekaman Bapaknya, Satya mencoba untuk meluangkan waktu
lebih banyak untuk anak-anaknya dengan membuat mainan daripada membelinya.
Buku ini secara
tidak langsung menjadi cermin, bagaimana harus menjadi suami/istri yang baik untuk
pasangan. Bagaimana menjadi anak yang dapat membanggakan orang tua dengan
potensi yang dimiliki masing-masing anak dan
bagaimana menjadi orang tua yang dapat dijadikan panutan untuk
anak-anaknya.
Selain sarat akan
nilai-nilai kehidupan, buku ini juga terselip cerita-cerita humor yang membuat
pembaca terpingkal dibuatnya. Tokoh Cakra melalui kisah percintaan dan
perjodohannya. Penulis mampu memegang tombol ON : OFF pembaca, untuk
beberapa detik, pembaca dibuat haru biru dengan adegan yang menyentuh tetapi
beberapa detik kemudian dibuat menyeringai dengan humor ringan yang diciptakan.
Sepertinya adagium like father like son terbukti benar
adanya. Cakra dan Satya seperti berkiblat dan menerapkan petuah yang diberikan Bapaknya.
Ah, saya tidak salah
waktu melihat judul dan cover buku ini dan langsung memutuskan untuk
membelinya. Tetapi cover yang dibuat tidak menipu, karena konten buku ini
sangat berisi dan bergizi. Suddenly,i
really miss my Dad.
Menuliskan ini saja,
saya mengusap alliran bening itu, mensyukuri bahwa saya masih mempunyai Bapak
dan Ibu yang tidak pernah alpa menyebutkan nama saya dalam doa mereka. Adios
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thank you for your coming :)